![]() |
| Duat Sihombing saat memberikan keterangan. (Foto/Dody). |
Dairi - nduma.id
Aksi warga Parbuluan Kabupaten Dairi Sumatera Utara di Mapolres Dairi pada Rabu 12 November 2025 kemarin berujung anarkis.
Sepuluh petugas dari Polres Dairi luka dan 33 orang warga diamankan atas peristiwa itu.
Perwakilan dari PETRASA, Duat Sihombing, yang ikut mendampingi massa mengatakan bahwa massa tidak ada maksud melakukan aksi kekerasan.
"Aksi tadi sebenarnya dilatarbelakangi karena ada informasi Pak Pangihutan Sijabat, Ketua PETABAL itu ditangkap, ketika mengantar anaknya sekolah," kata Duat Sihombing, Ketua Bidang Advokasi PETRASA.
Kemudian katanya ada yang melihat dan menginformasikan hal itu kepada rekan-rekan PETABAL lainnya.
"Akhirnya mereka berkumpul dan bersepakat datang ke Polres untuk melihat kondisi Pak Jabat," terangnya.
Menurut Duat, massa sebenarnya tidak ada maksud melakukan aksi anarkis di Polres Dairi.
"Sebenarnya tidak ada maksud untuk melakukan misalnya aksi yang agak keras tadi," ungkap Duat.
"Mungkin itu bagian dari akumulasi kemarahan-kemarahan selama ini, akhirnya tadi dilepaskan," lanjutnya.
Duat juga menyayangkan terjadinya aksi kekerasan tersebut.
Menurut Duat, pihak Kepolisian harus dapat melihat peristiwa ini secara objektif.
"Dan kami berharap sebenarnya pihak Polres Dairi, terutama untuk Kapolri, untuk melihat ini sebagai apa ya, secara objektif lah," jelas Duat.
Menurutnya, setelah kehadiran PT GRUTI (Gunung Raya Utama Timber) di Desa Parbuluan VI, masyarakat sekitar menjadi kesulitan memperoleh air, akibat pembukaan lahan konsesi.
"Bahwa masyarakat ini juga korban dari kebijakan yang selama lima tahun ini sudah menderita karena kehadiran sebuah perusahaan namanya PT GRUTI," pungkasnya.
Pihaknya juga telah menyiapkan Penasehat Hukum untuk mendampingi proses hukum para anggota PETABAL yang diamankan.
Sebelumnya pada Rabu pagi ratusan warga dari desa Parbuluan VI Kecamatan Parbuluan mendatangi Mapolres Dairi di Jalan Sisingamangaraja - Sisingamangaraja.
Mereka meminta ketua PETABAL, Pangihutan Sijabat yang ditangkap oleh Sat Reskrim Polres Dairi pada Rabu Pagi sekitar pukul 07:30 WIB agar dibebaskan.
Kapolres Dairi, AKBP Otniel Siahaan didampingi jajarannya menerima massa di depan gerbang Mapolres Dairi.
Saat memberikan penjelasan atas tuntutan warga, suasana tiba-tiba memanas.
Petugas dilempari dengan batu dan botol.
Petugas sempat mengeluarkan tembakan peringatan ke udara.
Aksi tersebut berakhir setelah puluhan orang yang diduga pelaku pelemparan diamankan.
Penulis : Dody
Redaktur : Rudi
