Demokrat

Demokrat

Domian

Domian

Wahyu Sagala

Wahyu Sagala
Kamis, 19 Mei 2022, 18:07 WIB
Last Updated 2022-05-31T15:46:05Z
Dairi

Kajari Dairi Menghindar Dari Wartawan, Demo Dugaan Korupsi Dana Paud 5,4 M Ricuh

Aksi saling dorong wartawan dan petugas keamanan di depan Kejari Dairi. (Foto/Rudi)

DAIRI, Sidikalang - nduma.id

Aksi demonstrasi yang berlangsung di depan kantor Kejaksaan Negeri Dairi Sumatera Utara yang seharusnya berlangsung damai berujung ricuh, Kamis 19 Mei 2022.

Kericuhan bermula saat kepala Kejaksaan Negeri Dairi Chandra Purnama mulai menghindar dari pertanyaan wartawan dan bergegas masuk ke halaman kantor.

Wartawan yang berusaha mengejar kajari dihalangi Kasi Intel Kejari Dairi, kemudian disambut oleh petugas keamanan.

Aksi saling dorong antara wartawan dan petugas keamananpun terjadi. Akis menghalangi ini di kecam oleh para pekerja media.

“Keluar kajari, wawancara aja tak berani,” ujar wartawan koran terbitan Medan.

“Kami bekerja dilindungi undang-undang, jangan di halang-halangi,” teriak wartawan lainnya.

“Ada apa ini kejari panggil-panggil kepala desa pakai telepon,” cetus wartawan yang emosi.

Awalnya wawancara berlangsung tertib.  Namun ditengah sesi wawancara entah kenapa tiba-tiba kajari terlihat emosi beranjak meninggalkan wartawan dan tidak menjawab pertanyaan wartawan.

Kericuhan ini terjadi usai pendemo menyampaikan aspirasinya.

AP2N saat berunjuk rasa di depan Kejari Dairi. (Foto/Rudi).

Sebelumnya masa yang menamakan diri Aliansi Pemerhati Penggunaan Anggaran Negara (AP2N) melakukan aksi damai ke kejaksaan Negeri Dairi.

Mereka mempertanyakan terkait perkembangan kasus dugaan korupsi Bantuan Oprasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (BOP PAUD) Kabupaten Dairi TA 2020 – 2021 sebesar 5,4 Milyar.

Aksi ini merupakan kali ketiga di lakukan masa AP2N di Kejaksaan Negeri Dairi.

Mereka menduga ada interpensi terkait perkembangan kasus, karena itu mereka meminta kepastian hukum hasil perkembangan.

Kepada pendemo, Kajari Dairi menjelaskan kalau pihaknya tidak pernah melakukan penyidikan terkait kasus ini.

“Kegiatan inteligen masih pul data pul baket, kesimpulan bahwa terkait dana BOP Paud telah di laksanakan telah di salurkan kepada penerima sesuai apa yang di persyaratan yang di tandatangani dengan para penerima sesuai data dapodik di dinas Pendidikan. Dari keterangan dan data itu kami berkesimpulan terkait dana BOP Paud ini telah sesuai dalam pelaksanaan penyalurannya,” Kata Kajari menjawab masa yang demonstrasi.

Pihaknya tidak membantah kalau mendapat laporan terkait dugaan penyimpangan dana BOP PAUD itu, namun laporan itu masih sumir.

“Sudah saya sampaikan di Kejati Sumut terkait dana BOP PAUD ini sudah sesuai dengan pelaksanaan proses dana hibahnya. Dan itu sudah kami sampaikan ke pihak pimpinan kami,” kata Kajari.

Sementara itu terkait kericuhan dengan pekerja media, Kajari Dairi Chandra Purnama akhirnya menyampaikan permohonan maafnya. Dia bukan menghindar dari pertanyaan wartawan. 

“Ada suara - suara agak kenceng kita maklumi, itu karena ada pertanyaan yang sama jawabannya yang sama. Kalau ada yang mendorong atau terdorong tadi memang dalam situasi seperti itu pak, saya minta maaf,” kata Kajari.

Permintaan maaf itu dikatakan terkait adanya gesekan antara pekerja media dengan birokrasinya.

“ Ini ketiga kalinya sampaikan minta maaf, Saya atas nama pegawai kantor saya minta maaf karena birokrasi saya dengan pertanyaan yang sudah kita jawab ada gesekan,” ketusnya kepada wartawan. (nd1)