Halim Lumban Batu

Halim Lumban Batu

Wahyu Sagala

Wahyu Sagala

Pemko Siantar

Pemko Siantar
Kamis, 14 Juli 2022, 10:25 WIB
Last Updated 2022-07-14T03:27:36Z
Daerah

Sekda Pematangsiantar, Kemenkes dan Dinkes Sumut Bahas KLB Demam Berdarah

Rapat bersama KLB demam berdarah. (Foto/Ari).

Pematangsiantar - nduma.id

Sekretaris Daerah (Sekda) Pematangsiantar Budi Utari Siregar AP rapat bersama.

Merek membahas penanganan Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah di Ruang Kerja Sekda Pematangsiantar, Rabu (13/7/2022).

Rapat itu terdiri dari perwakilan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), dan Dinkes Kota Pematangsiantar.

Dinas Kesehatan Pematangsiantar, dr Erika Silitonga memaparkan kondisi terkini KLB Demam Berdarah.

Kota Pematangsiantar dikatakan berstatus KLB Demam Berdarah, dengan titik penyebaran meliputi 8 kecamatan. 

Sejauh ini, katanya, langkah-langkah yang dilakukan setelah penetapan KLB antara lain pembentukan tim gerak cepat lintas sektor, hingga ke desa dan kelurahan, intensifikasi pemberantasan sarang nyamuk dengan membersihkan, menutup, dan menyingkirkan larvasidasi, Penyuluhan dan fogging fokus 2 siklus interval 1 minggu.

Langkah-langkah ini sudah di lakukan 6 pekan terakhir namun tidak menunjukkan penurunan kasus yang signifikan. 

Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan PSN menjadi tantangan petugas. 

Dalam pertemuan itu direkomendasikan dilakukan peningkatan sistem penguat surveilens seperti penyelidikan epidemiologi-PE dengan survei jentik, penemuan kasus dengue, dan pelaporan.

Tingkatkan Giat PSN, Tingkatkan Giat Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, aktifkan pokjanal DBD tingkat kelurahan, promosi kesehatan terkait penanggulangan DBD, Fogging-Pengasapan 2 siklus terhadap penemuan kasus baru di wilayah radius 100 meter. 

Sekda Pematangsiantar Budi Utari Siregar AP mengatakan, dalam penanganan KLB Demam Berdarah, Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar langsung melakukan intervensi ketika kasus muncul. 

“Langkah-langkah sudah kami lakukan, tadi sudah dipaparkan oleh Dinas Kesehatan. Namun penurunan kasus belum kita dapatkan,” sebutnya. 

Melalui pertemuan itu Sekda memohon keseriusan u3ntuk penanggulangan KLB Demam Berdarah, baik dari pihak provinsi maupun pusat. 

"Selain itu kami juga mohon dibantu untuk pembasmian nyamuk. Karena setelah kami lakukan pemogingan, nyamuk masih tetap mewabah. Mungkin dari Kemenkes punya teknik atau penyempurnaan dalam pemogingan,” tuturnya. 

Dinas Kesehatan Provinsi Sumut mengatakan setelah dilakukan pengujian laboratorium untuk kasus Demam Berdarah di Kota Pematangsiantar, terdapat empat varian virus.

"Biasanya kondisi ini jarang terjadi. Biasanya di suatu wilayah hanya terdapat 1, 2, dan 3 varian. Jarang terdapat empat varian," katanya.

Perwakilan Kemenkes RI, Erliana Setiani SKM MPH menerangkan kehadiran untuk melakukan edukasi dan implementasi Pencegahan dan Pengendalian Terkait Demam Berdarah.

Melakukan validasi data dengue periode Semester I 2022 (Januari-Juni 2022) dan Bulan Berjalan dan Evaluasi, serta melakukan penyuluhan di wilayah Puskesmas yang terpilih validasi data dengue. 

Turut hadir, tim dari Kemenkes RI Jeffrynsen Immanuel Hand Tondang SKM, Kasat Pol PP Pematangsiantar Drs Robet Samosir, jajaran Dinkes Provinsi Sumut, dan jajaran Dinkes Kota Pematangsiantar. (Ari)