Demokrat

Demokrat

Domian

Domian

Wahyu Sagala

Wahyu Sagala
Selasa, 23 Agustus 2022, 17:27 WIB
Last Updated 2022-08-23T10:38:33Z
Dairi

Kasus Penganiayaan Anak di Kafe, Yang Kasi Info Keberadaan "LS" Ada Apresiasi Dari Polisi

Kasat Reskrim Polres Dairi AKP Rismanto J Purba (Foto/Rudi)

DAIRI, Sidikalang - nduma.id

Kasus dugaan penganiayaan dan penyekapan salah seorang pelajar di Sidikalang Kabupaten Dairi Sumatera Utara masih belum tuntas.

Salah satu tersangka saat ini masih dalam pencarian petugas Kepolisian Polres Dairi.

Sementara 2 orang tersangka lain berinisial MBS dan PHS sudah ditahan.

Kapolres Dairi melalui Kasat Reskrim Polres Dairi AKP Rismanto J Purba mengatakan 1 orang yang saat ini sedang dalam pencarian adalah LS.

"Dah hampir lebih kurang dalam dua minggu dia kita cari tuk ditangkap," kata Rismanto, Selasa (23/8/2022).

Bagi warga yang melihat  di harapkan segera melaporkan kepada pihak yang berwajib.

"Akan diberikan apresiasi dari Polres Dairi sebagai penghargaan kepada masyarkat yang berpartisipasi dalam pemberian informasi," ujar Kasat.

Rismanto mengimbau agar  LS segera menyerahkan diri. 

"Kami meminta tersangka LS secara jentelmen untuk segera menyerahkan diri kepada penyidik atas tindakan yang dilakukan," sebutnya.

Sebelumnya, korban berinisial AN dikatakan mendapat penganiayaan dan disekap oleh para pekerja kafe di Jalan Ring Road, Desa Huta Rakyat Kecamatan Sidikalang, karena dituduh menggelapkan sepeda motor milik bos kafe.

Atas peristiwa itu korban didampingi orang tuanya membuat laporan ke Polres Dairi pada, 10 Juni 2022 lalu.

Sementara keluarga korban penganiyaan melalui kuasa hukumnya, Mangatur Simbolon meminta jajaran Sat Reskrim Polres Dairi bekerja cepat.

"Ibu korban mengeluh karena satu orang tersangka penganiyaan berinisial LS sampai sekarang belum ditangkap," kata Mengatur kepada wartawan Senin 22 Agustus 2022 kemarin.

Kasus ini kata Mangatur sudah berlangsung lama.

"Dari penyidik Sat Reskrim, saat saya tanya katanya surat penangkapan terhadap tersangka LS sudah ada," sebut Mangatur.

Korban penganiayaan AN (17) pelajar SMU HKBP Sidikalang dikatakan Mangatur masih terauma dan takut sekolah.

"Korban masih trauma, apalagi saat akan berangkat ke sekolah melawati kafe tempat dirinya disekap dan dianiaya," ujar Mangatur.

Dibenarkan Mangatur, kalau dirinya telah mempertemukan antara orang tua korban dengan keluarga para tersangka.

" Saya tidak ada ikut mengintervensi dan kewenangannya saya berikan ke orang tua korban. Kalau berdamai bagus dan kalau tidak berdamai lanjutkan saja proses hukum,"  ungkapnya. (nd1).