Demokrat

Demokrat

Domian

Domian

Wahyu Sagala

Wahyu Sagala
Kamis, 01 Desember 2022, 14:29 WIB
Last Updated 2022-12-01T07:29:41Z
Hari Aids SeduniaSeminar AidsSiantar

Walikota Siantar Bagi Bunga Peringati Hari AIDS Sedunia

Walikota Siantar bagi bunga kepada pengguna jalan. (Foto/Ari).

Pematang Siantar -
nduma.id


Memperingati Hari AIDS Sedunia tanggal 1 Desember 2022 di Kota Pematang Siantar.


Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani SpA membagikan leafleat dan bunga kepada masyarakat pengguna jalan yang melintas di depan Balai Kota, Jalan Merdeka, Kamis (1/12/2022) pagi.


Sebelumnya, dr Susanti memimpin upacara peringatan Hari AIDS Sedunia di halaman Balai Kota. 


Dalam amanatnya, dr Susanti mengajak untuk menyatukan langkah cegah HIV, karena semua setara untuk mengakhiri AIDS.


"Semoga peringatan Hari AIDS Sedunia 2022 mencapai tujuan yang diharapkan dengan keterlibatan semua pihak yang berkepentingan, sebagai langkah konkret mewujudkan kesetaraan dalam mencapai Ending AIDS 2030. Mari Satukan Langkah Cegah HIV, karena Semua Setara untuk Mengakhiri AIDS," kata dr Susanti.


Katanya, Indonesia memiliki tantangan besar untuk bisa mencapai 95-95-95. 


Artinya, 95 persen  Mengetahui Status, 95 persen ODHIV mendapatkan pengobatan ARV, dan 95 persen ODHIV yang minum ARV Virus HIV-AIDS tersupresi. 


Dati data yang ada, sampai akhir Juni 2022, sekitar 85 persen Orang Dengan HIV/AIDS (ODHIV) berada pada usia produktif antara usia 20-49 tahun. 


Sedangkan tantangan besar lainnya, yaitu upaya pencegahan yang belum optimal, retensi pengobatan ARV yang rendah, dan masih dirasakannya ketidaksetaraan dalam layanan HIV khususnya pada perempuan, anak, dan remaja. 


Serta masih dirasakannya stigma dan diskriminasi.


"Diperlukan dukungan semua pemangku kepentingan untuk mengatasi tantangan tersebut, baik oleh pemerintah pusat dan daerah, akademisi/praktisi, masyarakat, swasta, dan media," tukasnya.


Di Kota Pematang Siantar dari tahun 2015 hingga 2020 tercatat 654 orang kasus baru yang terdeteksi penderita HIV-AIDS.


Sebanyak 444 atau 67 persen di antaranya minum obat ARV, dan 178 atau 40 persen yang memeriksa Viral Load dengan hasil 135 atau 75 persen tersupresi. 


Sementara sarana pemeriksaan VCT HIV ada 28 sarana Fasyankes, dan 8 di antaranya sudah perawatan dukungan pengobatan.


Hari AIDS Sedunia 2022 diperingati pada 1 Desember. 


Sejalan dengan tema global "EQUALIZE", diusung tema nasional 


"Satukan Langkah Cegah HIV, Semua Setara Akhiri AIDS". 


"Semua pihak bersama masyarakat diharapkan berperan aktif dalam mengakhiri epidemi HIV," tukasnya.


Saat ini Indonesia bersama negara-negara lain di seluruh dunia berupaya mencapai Ending AIDS pada tahun 2030. 


Upaya pengendalian dilakukan dengan menerapkan strategi promosi kesehatan, pencegahan, penemuan kasus, dan penanganan kasus. 


Serta didukung berjalannya transformasi kesehatan, termasuk penguatan layanan primer, pencapaian cakupan kesehatan semesta, dan pelibatan masyarakat/komunitas.


Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pematang Siantar dr Erika Silitonga melaporkan, dasar kegiatan tersebut adalah Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS dengan Tema Global: "Equalize" dan Tema Nasional: Satukan Langkah Cegah HIV, Semua Setara Akhiri AIDS.


Sedangkan tujuannya, yakni meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kemandirian masyarakat, khususnya perempuan, anak, dan remaja, dalam mencegah infeksi dan penularan HIV-AIDS, menggerakkan perempuan dan remaja untuk secara aktif melakukan upaya pencegahan infeksi dan penularan HIV-AIDS bagi diri dan lingkungannya, meningkatkan keberpihakan dan kesetaraan dalam menyediakan layanan pencegahan, tes, dan pengobatan HIV-AIDS berkualitas untuk semua oran, serta meningkatkan penggerakan sumber daya dalam mengakhiri AIDS sebagai ancaman kesehatan masyarakat di Indonesia.


"Dalam peringatan Hari AIDS Sedunia 2022, semua sumber daya yang ada dan kreativitas masyarakat harus dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan dan pengendalian HIV-AIDS dan IMS, melalui peran masyarakat, khususnya perempuan dan remaja, pemerintah, akademisi, dan organisasi profesi, media, dan sektor swasta," terangnya.


Menyambut peringatan Hari AIDS Sedunia di Kota Pematangsiantar juga dilaksanakan seminar kesehatan tentang HIV dan AIDS bagi petugas kesehatan, kader kesehatan, dan masyarakat.


Turut hadir, mewakili Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Pematang Siantar, Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Pematang Siantar Hasudungan Hutajulu, Direktur RSUD dr Djasamen Saragih dr Maya Damanik, LSM Pemerhati HIV-AIDS, dan mahasiswa Poltekes Kemenkes Prodi Kebidanan Kota Pematang Siantar. 


Penulis : Ari

Editor : Rudi