![]() |
| Prosesi pemakaman Holong Gembira Silaban di Desa Silumboyah, Siempat Nempu Hulu, Dairi. (Foto/Dody). |
Dairi - nduma.id
Salah satu korban bencana longsor di lokasi tambang bawah tanah PT. Freeport Indonesia, Grasberg Block Cave, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah dikebumikan di Kabupaten Dairi.
Holong Gembira Silaban, 1 dari 7 pekerja di PT Freeport Indonesia, korban tewas pada bencana longsor tersebut dikebumikan di kampung halaman leluhurnya, tepatnya di Desa Silumboyah, Kecamatan Siempat Nempu Hulu. Selasa 7 Oktober 2025.
Jenazah almarhum Holong diterbangkan ke Bandar Udara Silangit, Tapanuli Utara pada hari Senin, 6 Oktober 2025 malam, dan sempat disemayamkan di rumah duka di Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).
Pantauan awak media di lapangan, mobil Ambulance yang membawa jenazah almarhum dari Dolok Sanggul, tiba di Desa Silumboyah sekitar pukul 12:00 WIB, serta mendapat pengawalan dari Satlantas Polres Humbahas.
Setibanya di lokasi, jenazah langsung disalatkan terlebih dahulu di masjid dekat area pemakaman, sebelum akhirnya dihantarkan oleh sanak keluarga, para tetangga, dan perwakilan perusahaan.
Suasana pemakaman diwarnai Isak tangis, termasuk sang istri almarhum.
Pihak keluarga tidak bersedia diwawancarai karena masih dalam situasi berduka.
"Mohon maaf, kalau mau wawancara ke pihak Freeport aja," ucap keluarga almarhum.
Sementara perwakilan pihak perusahaan yang hadir juga terkesan enggan dimintai tanggapan.
Kepala Desa Silumboyah, Gomgom Simanullang mengatakan kalau area pemakaman tersebut merupakan area pemakaman khusus marga Silaban.
"Kalau itu memang makam khusus marga Silaban," ujar Gomgom.
Gomgom juga mengatakan kalau almarhum bukanlah warga Silumboyah, melainkan warga Dolok Sanggul.
"Kalau di sini kampung Opungnya (kakeknya.red). Bapaknya yang lahir di sini," tandasnya.
Informasi yang dihimpun, peristiwa longsor di lokasi tambang bawah tanah PT. Freeport Indonesia terjadi pada tanggal 8 September 2025 lalu.
Dan menyebabkan 7 orang pekerja terjebak di dalamnya.
Tim penyelamat gabungan melakukan pencarian korban selama 27 hari.
Pada 20 September 2025, tim gabungan berhasil menemukan 2 korban, dan pada 5 Oktober 2025 akhirnya tim berhasil menemukan ke-5 korban lainnya, termasuk Holong Gembira Silaban.
Ke-7 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Penulis : Dody
Redaktur : Rudi
